Bastori Negeri PELASONA NARUROKO - SAMASURU RESIROLO
Pulau Haruku adalah sebuah daratan yang terbentang luas dan
memiliki alam yang sangat begitu indah.
Di pulau haruku terdapat negeri-ngeri adat yang memiliki beraneka ragam adat
istiadat yang dimiliki,adapun negeri yang berdiam di pulau haruku adalah negeri
Haruku, negeri sameth, negeri romoni , negeri kabau, negeri kailolo, negeri
pelauw, negeri kariu, negeri ori, negeri hulaliu, negeri aboru, negeri wasu,dan
negeri oma. Letak geografis pemukiman masyarakat dari 12 negeri ini adalah
pinggiran pantai yang akhirnya menjadikan sumber penghasilan masyarakat negeri
ini yaitu Nelayan dan Petani.
Semua negeri di pulau haruku memiliki nilai –nilai adat dan
budaya yg sangat tinggi , tak lupa juga panorama alam yang masih begitu terawat
membuat mata setiap orang yang melihat akan takjub akan keindahannya. Mungkin kata-kata ini belum bisa meyakinkan
buat kalian yg belum ke Pulau Haruku, tapi mungkin lewat beberapa hasil jepretan
dari saya yang sengaja saya tampilkan di blog ini bisa menjadi bukti dari
tulisan ini.
Tak sengaja liburan hari raya Tahun baru Islam yang mana
bertepatan dengan program angkatan muda gereja saya ,yang melakukan kunjungan
dan ibadah youth gabungan dengan pemuda Haruku-sameth. Kalo mau dibilang
perjalanan kami dari Kota Ambon menuju negeri Haruku-sameth tidak terlalu jauh.
Adapun Rute yang kami lakukan yaitu Kota Ambon - Tulehu- Haruku/sameth, jarak Kota
Ambon ke Tulehu ± 22 kilometer . setelah sampai di desa Tulehu kita akan
sebrangi Lautan untuk bisa sampai ke negeri Haruku-Sameth dan transportasi yang
dipakai adalah speedbot dengan kurung waktu ± 20 menit perjalanan.
Ongkos yang harus kita keluarin untuk
menaiki speedbot adalah Rp 20.000/orang.
Sesampainya kita di Labuang (: sebutan untuk pelabuhan di negeri
Haruku sameth) yang terkenal dengan sebutan labuang besi atau labuang
vektor, jika beruntung kita akan melihat
susunan batu tersusun rapih di laut yang membuat nilai historis negeri
ini semakin terasa. Suasana pemandangan
ini bisa kita jumpai saat air Meti (kejadian surutnya air laut).
Jarum jam ditangan menunjukan pukul 20:38 WIT speedbot yg
kami tumpangi berlabuh dipelabuhan Negeri Haruku-sameth. Deru ombak dan angin malam yang menghantam bibir pantai
menyambut kedatangan rombongan kami dengan riaknya, membuat suasana malam itu semakin seru. Gereja adalah
tempat yang paling awal kami tujui, karena disitu kami akan nginap dan bermalam
untuk melakukan kegiatan ibadah di esok pagi. Persiapan demi persiapan kami
lakukan, dan tak terasa waktu seakan melaju dengan cepat sehingga kami harus
mengambil waktu untuk beristirahat malam.
Udara segar teserap hidung memberikan nuansa berbeda dari suasan pagi di
hari ini, jelas berbeda udara yg masih segar ditemani kokokan ayam jantan yang menandai berjalannya aktifitas baru di pagi hari, membuat kami takjub akan
keharmonisan yang masih terjaga antara alam dan manusia di negeri ini. Nampak fisik yang kuat, segar dan wajah-wajah penuh semngat saling berpacu untuk
melangkah maju menuju lahan nafkah mereka. Ada yg kelaut dan ada juga yang ke hutan untuk
memanen hasil tanaman mereka (panen cengkih).
Tak terasa kegiatan ibadah kami pun sudah tiba pada waktunya,
kami bersiap tepat pukul 9 pagi dan
ibadah kami dimulai. ±2
jam ibadah berlangsung penuh dengan suasana kebersamaan dan keakraban, walaupun
tak semua teman-teman pemuda yg diberikan undangan hadir di acara ibadah ini.
Setelah inti dari kedatangan kami ke negeri haruku- sameth
selesai , kami disugguhi dengan menu sarapan pagi yaitu teh manis hangat di
temani kasbi goreng (ubi goreng) dan bubengka Haruku. Pasti banyak yang
bertanya apa itu Bubengka??? Nah bubengka adalah salah satu jenis kue khas
orang Haruku yang terkenal di Maluku bahkan sampai di mancanegara ( Negeri
Belanda). Rasa yang manis dan kenyal membuat mulut kita tak mau berhenti untuk
menikmati kue ini, apalagi kalu ditambahin buah kenari dia atas lapisan kue ini
membuat perpaduan rasa yang maknyus.
Jujur kalo mau dikatakan suasana seperti ini yang mungkin
menjadikan Maluku terkenal sebagai provinsi yang memiliki keaneka ragam budaya
dan parawisatanya.
Nah kalo ngomong-ngomong tentang parawisata pasti banyak
yang langsung berfikir tentang laut. Yes benar..!!! Maluku cukup terkenal akan
ekosistem biota lautnya dan keindahan pantainya. Semua daerah di Maluku
memiliki pantai yang indah. Contohnya di negeri haruku-sameth ini memiliki
pemandangan alam yang menakjubkan, dari dalam hutan sampai ke laut
keindahannya tak bisa diungkapkan.
Dari pedalaman hutan kita bisa menikmati tempat pemandian
air panas dan menikamati sejuknya air sungai yang mengalir. Di negeri Haruku
sendiri terdapat 2 aliran sungai yaitu Wai Meme (Air Perempuan) dan Wai Ira
(air Laki-laki). Kedua aliran air ini
mengalir dan bertemu menjadi satu aliran
yang disebut air cabang dua yang sangat membantu kehidapan masyarakat
Haruku-Sameth.
Tak sampai disitu ternyata pantai indah dan pasir putih juga
ada di negeri Haruku-Sameth. Sebut saja
Pantai Totu yang mana memiliki nilai eksotis yang tinggi. Memang sampai
sekarang pantai ini belum terlalu dikenal luas oleh kalangan umum dan belum ada
perhatian khusus dari pemerintah daerah atau investor. Tapi untuk kamu yang
ngaku anak pantai belum lengkap kalo ke maluku kamu gak mampir kesini.
Akhir cerita ini mimin cuman ingin himbau aja buat kita,”
kalo kehidupan manusia dan alam itu harus seimbang”. Maka dari itu mari kita
jaga ekositem hutan dan Laut kita dengan cara yang paling mudah dulu yaitu coba
kita buang sampah di tempatnya dan belajar menghijaukan perkarangan rumah kita.... yah kalo
perkarangan rumahnya luas.... hehehehehe.....
Lupa kasi tau buat kalian kalo Haruku-Sameth adalah tempat
lahir dan kampungnya mimin....!!!
“Ite amani nala, riamatai kawa e, ite amani nala, atou e ta’ele”
“Ite amani nala, riamatai kawa e, ite amani nala, atou e ta’ele”
........................................................seeunextime...bye..bye......................................................................
0 komentar